Assalamu'alaikum Wr. Wb

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Selamat Datang di Blog Kami

Selasa, 24 Maret 2015

Rabu, 12 Desember 2012

Telur Terapung..!!!

Begitu ceria anak - anak YPIRA mengikuti  kegiatan sains ini, mereka merasakan ilmu pengetahuan itu menyenangkan maka teman - teman ajaklah mamah papahnya mencoba di rumah......Ayoooo ...!!

Yang kamu butuhkan yaitu:
  •      Satu butir telur…
  •      Air
  •      Garam
  •      Sebuah gelas air minum
Yang perlu kamu lakukan yaitu:
  1.  Tuang air ke dalam gelas sampai sekitar setengah penuh.
  2.  Masukkan garam (sekitar 6 sendok makan) dan aduk hingga larut.
  3. Tuangkan air tawar ke dalam larutan garam  tersebut sampai gelas hampir penuh secra hati-hati, (hati-hati untuk tidak mengganggu atau campuran air asin dengan air tawar).
  4. Turunkan telur secara perlahan ke dalam air tersebut dan amati apa yang terjadi.
Apa kata sains?
Air garam memiliki massa jenis lebih tinggi daripada air tawar, dimana makin tinggi massa jenis cairan maka makin mudah bagi obyek melayang di dalamnya. Ketika kamu menurunkan telur ke dalam cairan itu perlahan, maka telur akan melalui air tawar sampai mencapai air asin, pada saat ini air memiliki massa jenis lebih besar (air garam) akan menyebabkan telur melayang. Jika kamu berhati-hati saat menambahkan air tawar ke dalam air garamsehingga keduanya tidak bercampur, maka akan diperoleh penampakan menakjubkan, yaitu telur akan mengapung di tengah gelas  kaca.
Selamat mencoba.

Kamis, 15 November 2012

1 Muharam 1434 H

YPIRA -  Perayaan 1 Muharam 1434 H di Yayasan Pendidikan Islam Ratnawiyah Asyiqien di lingkungan sekolah. Agenda ini dibuka Kabid. Pendidikan YPIRA, Yanti Komala, A. Ma pada hari , Kamis (15/11/2012) sekitar pukul 08.00 WIB.

Perayaan Tahun Baru Islam menjadi agenda rutin yang dirayakan oleh Pengurus yayasan, Guru - guru, siswa  PAUD, RA, TAAM,  Taman Pendidikan Al Qur'an (TPA), TQA serta orang tua siswa. Ketika puncak acara berlangsung, biasanya warga selalu menyambutnya dengan sukaria ria, .

Rabu, 15 Agustus 2012

Zakat atau Infaq

Perbedaan Zakat dengan Infaq
Perbedaan Zakat dengan Infaq  Zakat memiliki kekhususan tersendiri yang berbeda dengan infaq. Dari segi istilah, zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah kepada orang-orang yang sudah memiliki harta dengan jumlah tertentu (cukup nishab) untuk dikeluarkan dan diserahkan kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahiq) pada waktu yang telah ditentukan. Allah SWT menyampaikan adanya kewajiban zakat dan anjuran berinfaq (shodaqoh) mempunyai maksud dan tujuannya masing-masing. Ada beberapa perbedaan mendasar diantara keduanya, antara lain adalah:
Pertama, Zakat adalah perintah yang wajib (harus) dilaksanakan. Sedangkan infaq adalah sunnah muakkadah (perbuatan sunnah yang sangat dianjurkan).
    Kedua, Zakat ditujukan (diwajibkan) kepada orang-orang muslim yang memiliki harta minimal sudah mencapai nishab (batas minimal harta terkena zakat). Sedangkan infaq dianjurkan kepada setiap muslim, baik yang mampu maupun yang kurang mampu.
Ketiga, Besarnya zakat yang harus dikeluarkan sudah ditentukan (ada yang 2,5 %, 5 %, 10 % atau 20 %) tergantung jenis zakatnya. Sedangkan besarnya infaq tidak ditentukan, berapapun bisa.
Keempat, Zakat dikeluarkan pada waktu tertentu (misal; setahun sekali untuk zakat emas-perak dan perdagangan, setiap masa panen untuk zakat pertanian atau bisa sebulan sekali untuk zakat profesi). Sedangkan infaq bisa dilakukan kapan saja, tidak mengenal waktu, baik dalam keadaan lapang maupun sempit.
    Kelima, Zakat khusus diperuntukkan bagi 8 (delapan) golongan (Faqir, Miskin, Amil, Muallaf, Riqab, Gharimin, Fii Sabilillah dan Ibnu Sabil) sesuai dengan firman Allah dalam QS. At-Taubah: 60. Sedangkan infaq bisa diberikan kepada siapa saja. Waallahua’lam bisshowab.



Kue Lebaran

Teman-teman, di sekolah Anak Cerdik YPIRA mempunyai tradisi membuat kue Lebaran. Jangan heran.... banyak manfaatnya, lho. Selain untuk membangkitkan kebersamaan antara guru anak beserta temannya., tradisi itu juga bisa dimanfaatkan untuk melestarikan resep masakan milik keluarga. Serta, dapat memberikan memori yang berharga untuk anak-anak dikala sudah besar nanti.
Memori Masa Kecil 

“Sebagai guru, saya harus memberikan memori pada anak tentang berbagai hal yang posotif termasuk cara membuat kue lebaran. Walaupun rasanya kurang 'ma nyos'  , yang penting saya bisa memberi memori pada anak. Memori kebersamaan dalam membuat kue itu menjadi memori yang luar biasa,” jelas salah satu guru.
Jelas terlihat ketertarikan anak tentang cara memuat kue lebaran tersebut. Dimulai dari persiapan bahan, penakaran bahan - bahan kue yang sudah disiapkan, membuat adonan sampai pada pencetakan dan langsung dimasukan kedalam open hingga .... jadilah kue lebaran.
Anak akan menyimpan memori kegiatan tersebut dan akan menceritakan pada orang tuanya
“ aku  ikut membantu ibu guru membuat kue Lebaran ini, lho,” cerita salah seorang siswi  Anak Cerdik YPIRA.
Nah, bagaimana kalau sekarang kamu mengajak ibumu membuat kue Lebaran? cepetan sebentar lagi lebaran.... !