Assalamu'alaikum Wr. Wb

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Selamat Datang di Blog Kami

Selasa, 08 Mei 2012

Pentingnya Observasi !

Tanda Terima Kasih dari TK Hidayatu Al Athfal Bangka Belitung 
Begitu pentingnya Observasi sehingga dari Pulau Bangka Belitung datang ke Bandung untuk Study Banding adalah sangat luar biasa untuk para pendidik TK Hidayatu Al Athfal dalam mencari Ilmu. 
Dan pada tanggal 23 April 2012 para Mahasiswa Universitas Terbuka Bandunq mengamati sekaligus meneliti keberhasilan YPIRA dalam pengelolaan berbagai aspek. Dari area yang sempit bisa memiliki banyak prestasi.
Kemudian pada tanggal 3 Mei 2012 RA Baitulhikmah Cijerah, RA Al Hadi dan Paud Bunda Harapan antusias juga menggali ilmu , mengumpulkan data /pola - pola yang dimiliki YPIRA untuk diterapkan di sekolah masing - masing.  
"Trimakasih atas kedatangannya, semoga sukses, Amiin", Yanti Komala sebagai Kepala Sekolah berucap pada setiap kedatangan tamu yang peduli terhadap pendidikan.
Tim Study Banding TK Hidayatu Al Athfal
 bersama Pengelola , Pendidik YPIRA
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut. Tujuan dari dilakukannya observasi adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian.

Observasi Secara Lansung dari  Al Hadii, Baitul Hikmah dll

Observasi dapat dibedakan menjadi 2 jika ditinjau dari proses pelaksanaannya, yaitu:
  1. Observasi partisipatif: observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Artinya peneliti merupakan bagian dari subjek yang ditelitinya dan ikut melakukan kegiatan yang dilakukan oleh subjek.
  2. Observasi non partisipatif: observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti. Artinya peneliti hanya mengobservasi dari jauh dan tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan subjek yang ditelitinya.

Adapun kelebihan observasi adalah sebagai berikut:
  • Dapat mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan sebagainya pada waktu kejadian itu berlangsung atau sewaktu perilaku itu terjadi.
  • Dapat memperoleh data dari subjek secara langsung, baik yang dapat berkomunikasi secara verbal ataupun tidak. 
Dalam kaitannya dengan pendidikan, observasi memegang peranan yang sangat penting. Dalam hal ini, observasi perlu dilakukan oleh guru untuk bisa mengetahui apa saja masalah-masalah yang dihadapi oleh anak didiknya di sekolah masing - masing. Hal tersebut penting untuk dilakukan jika guru tersebut ingin mencari solusi untuk meningkatkan keefektifan proses pengajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data yang penting dalam Paedagogi.

Perencanaan mengajar sangat dibutuhkan oleh seorang guru. Guru yang tidak mengerti bagaimana cara merencanakan pengajarannya pasti akan mengalami masalah ketika sedang mengajari anak didiknya, seperti tidak begitu mengerti tentang materi yang akan dibahas dan bagaimana cara menjelaskannya kepada anak didik, tidak tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya, tugas apa yang harus diberikan, cara mengajar yang seperti apa yang harus diterapkan untuk materi yang akan dibahas dan lain sebagainya. Biasanya, guru yang tidak merencanakan pengajarannya terlebih dahulu akan bertindak spontan ketika proses pengajaran telah dimulai. Akan tetapi, pada akhirnya guru tersebut tetap akan mengalami kesulitan yang jauh lebih banyak dari guru yang merencanakan pengajarannya terlebih dahulu.

Perencanaan pengajaran mencakup kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, merumuskan materi pelajaran yang harus dipelajari, merumuskan kegiatan belajar dan merumuskan media pembelajaran yang akan digunakan serta merumuskan evaluasi belajar. Fungsi perencanaan pengajaran adalah sebagai pedoman kegiatan guru dalam mengajar dan pedoman siswa dalam kegiatan belajar yang disusun secara sistematis.

Jadi, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam perencanaan mengajar sekalipun, guru perlu melakukan observasi untuk mendapatkan informasi-informasi yang akurat agar bisa menerapkan rencana pengajarannya secara efektif  kepada peserta didiknya di sekolah masing - masing..

Kenapa YPIRA menjadi Obyek Penelitian ?
Observasi Non Partisipatif yang menjadi pilihan dari sekolah lain untuk bahan pengamatan di YPIRA karena metode pembelajaran yang digunakan YPIRA yaitu Metode Multiple Intelegent dengan model Centra Bermain masih jarang digunakan oleh sekolah Anak Usia Dini lainnya.
Dalam kegiatan pembelajaran YPIRA memiliki 4 Sentra Bermain, yaitu:
a.       Sentra persiapan
Secara sederhana dengan menggunakan symbol dan teknik bermain yang mudah dipahami dan menyenangkan sesuai dengan kebutuhan anak guna mempersiapkan anak menjajaki pembelajaran di sekolah. Tujuan sentra persiapan adalah mengenalkan konsep dasar calistung.
Alat peraga yang digunakan diantaranya pinsil, kertas, kartu huruf, puzzle huruf, puzzle angka, kartu angka, kartu baca glendomen, kartu baca bergambar, gambar seri hadits, buku huruf vocal, ular tangga, krayon, rambu-rambu lalulintas, tutup botol limun, kewuk, congklak, merjan, kancing, dll.
b.   Sentra Balok
tujuannya untuk meragsang dan menumbuhkan kreativitas anak sesuia imajinasinya.
Alat peraga yang digunakan macam-macam balok, lintasan kelereng, lintasan roda mobil, dus bekas susu berbagai ukuran, kaleng biscuit bekas, balok bersusun, kotak pos geometri, lingkaran bersusun dll.
c.   Sentra Bahan Alam
tujuan yang pertama mengenalkan bahan alam dan menumbuhkan kepekaan anak bahwa bahan-bahan yang ada dialam sekitar anak dapat menjadi sumber belajar yang mendukung kegiatan eksperimen dan eksplorasi yang menyenangkan bagi anak.
Tujuan yang kedua untuk merangsang dan memperkenalkan kemampuan beragam seni dan budaya.
Alat dan bahan yang digunakan seperti biji-bijian, batu-batuan, cat warna dan kuas, bak pasir, tanh liat, jarring, cetakan pasir, sedotan dan kawat balon, kain perca, miniatur gunung, timbangan, botol-botol, tabung-tabung, soda, sitrun, pewarna, cuka, kompor, peralatan memasak, dll.
d.   Sentra Imtaq dan Dramatisasi
Tujuannya mengembangkan akhlak dan perilaku anak terhadap dirinya sendiri, orangtua, guru, teman serta orang disekelilingnya dengan metode yang menarik untuk main peran makro.
Tujuan yang kedua untuk merangsang kemampuan berfikir anak yang lebih tinggi dan memperkaya bahasa anak dari pengalaman yang didapatnya melalui panca indra dan menampilkannya kembali dalam bentuk prilaku pura-pura (bermain drama) mikro.
Tujuan yang ketiga untuk mengembangkan daya pikir dan kemaapuan imajinasi , sehingga anak dapat menuangkan pengalaman indranya dalam bermain simbolik (bermain Fantasi).
Alat peraga yang digunakan barang-barang mini market, kasir, troli, uang mainan, pianika, gamelan mini, tv, vcd, tape, tenda kecil, baju dokter kecil, kursi sofa mini, alat peraga gerakan solat, ular tangga manasik haji, kartu hijaiyah, poster asmaul husna, poster gerakan wudhu, poster gerakan sholat, sajadah, mukena dll.
(bersambung...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar