Assalamu'alaikum Wr. Wb

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Selamat Datang di Blog Kami

Kamis, 26 Juli 2012

Menunggu = Ibadah

Ketika anak usia dini menuntut ilmu sering orang tua kebingunan untuk mengisi waktunya. Berbagai cara yang dilakukan untuk meninggalkan kebosanan pada saat menunggu putra - putrinya belajar di kelas .
Dibulan Ramadhan yang penuh berkah ini berbagai hal ibadah akan ditingkatkan.Orang tua siswa PAUD- RA/TK Anak Cerdik YPIRA menggunakan waktunya secara positif yaiu dengan Tadarus Al - Qur'an di Mushola , Di Perpustakaan membaca macam - macam artilkel diantaranya tentang sejarah Nabi beserta sahabatnya, ilmu pengetahuan, resep makanan, gaun muslimah dll.

 “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran”. (QS : Al-Ashr 1-3) 

Menghargai waktu berarti memanfaatnya demi mengabdikan diri kepada Sang Khaliq. Sebaliknya, tidak menghargai waktu berarti mengabaikan-Nya dan melakukan perbuatan-perbuatan maksiat yang dilarang oleh Sang Empunya waktu. Oleh karena itu, Allah SWT telah bersumpah dengan waktu, agar segenap manusia memperhatikan dan memanfaatkannya.

Secuil kalimat lagu penuh makna tentang WAKTU

Demi Masa

Album : Demi Masa
Munsyid : Raihan


Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan nasehat kepada kebenaran dan kesabaran


Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali

Ingat lima perkara sebelum lima perkara
Sihat sebelum sakit
Muda sebelum tua
Kaya sebelum miskin
Lapang sebelum sempit
Hidup sebelum mati

(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)
(Ingat lima perkara sebelum lima perkara)

Demi masa sesungguhnya manusia kerugian
Melainkan yang beriman dan beramal sholeh
Gunakan kesempatan yang masih diberi moga kita takkan menyesal
Masa usia kita jangan disiakan kerna ia takkan kembali

Ingat lima perkara sebelum lima perkara
................

Pergunakanlah waktu itu sebaik-baiknya untuk kemaslahatan hidup. Buatlah rencana untuk masa kini (dunia) dan untuk masa datang (akhirat). Bagilah waktu untuk bekerja mencari rezeki-Nya di permukaan bumi ini. Sediakan pula waktu untuk keluarga kita karena merekapun memiliki hak untuk diperhatikan, diayomi dan dikasihi. Dan yang terpenting, sediakan pula waktu untuk beribadah kepada Sang Pemberi Rezeki.

Rabu, 25 Juli 2012

Takjil


Membaca Shalawat Nabi sambil  menunggu Adzan Maghrib
Istilah takjil hanya ada di Indonesia. Arti sebenarnya adalah mensegerakan. Memang menurut sunnah saat adzan maghrib sudah terdengar, maka orang yang berpuasa hendaknya bersegera membatalkan puasanya dengan makan atau minum, atau dalam bahasa Arabnya disebut ‘ta’jiilul fithr’ artinya mensegerakan berbuka puasa. Oleh karena itu makanan yang disajikan untuk berbuka puasa biasanya juga disebut dengan takjil.
Manfaat orang yang memberi takjil/buka puasa adalah sebagai berikut :
Mencicipi takjil yang telah dibagikan

Pertama:  Dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang yang berpuasa tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Barang siapa yang memberi buka orang yang berpuasa, niscaya dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sama sekali.”  (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Siar Islam menjadikan Kebahagian
Membantu orang-orang yang berpuasa dan berdzikir untuk senantiasa taat, agar memperoleh pahala seperti pahala mereka; sebagaimana siapa yang membekali orang yang berperang maka ia memperoleh seperti pahala orang yang berperang, dan siapa yang menanggung dengan balk keluarga orang yang berperang maka ia memperoleh pula seperti pahala orang yang berperang.
Kedua: Malaikat akan mendoakannya sampai orang yang berpuasa tersebut menyelesaikan hajatnya. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
“Sesungguhnya orang yang berpuasa jika ia berbuka pada seseorang, maka malaikat akan mendo’akan orang tersebut hingga orang yang berpuasa tersebut selesai hajatnya, atau: Sampai menyelesaikan makanannya.” (HR Darimi dan Abu Ya’la dengan isnad Jayid).
Untuk itu disyari’atkan baginya memberi hidangan berbuka kepada orang-orang yang berpuasa bersamanya, karena makanan ketika itu sangat disukainya, maka hendaknya ia membantu orang lain dengan makanan tersebut, agar ia termasuk orang yang memberi makanan yang disukai dan karenanya menjadi orang yang bersyukur kepada Allah atas nikmat makanan dan minuman yang dianugerahkan kepadanya, di mana sebelumnya ia tidak mendapatkan anugerah tersebut. Sungguh nikmat ini hanyalah dapat diketahui nilainya ketika tidak didapatkan.(*) 



Senin, 23 Juli 2012

Tadarus Malam

Ramadan, merupakan bulan kesucian. Pada bulan ini semua masyarakat muslim bersama-sama menunaikan amalan-amalan bulan Ramadan. Mulai dari puasa Ramadan, hingga shalat Tarawih dan Witir. Semua dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kebahagiaan.

Berbicara tentang amalan bulan Ramadan, tentu kita akan berbicara pula tentang tadarus Al Quran. Tadarus Al Quran merupakan salah satu dari sekian banyak amalan di bulan Ramadan.

Kata tadarus merupakan salah satu kata dari bahasa Arab yang memiliki arti mempelajari. Jadi arti dari tadarus Al Quran adalah mempelajari isi kandungan Al Quran. Arti kata mempelajari di sini ada tiga arti, yakni membaca dengan benar, menelaah maksud ayat yang dibaca, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tadarus Al Quran dikerjakan secara bersama-sama. Jadi, jika dikerjakan secara sendiri-sendiri bukanlah disebut sebagai tadarus, tetapi dianggap sebagai membaca Al Quran biasa. Tadarus Al Quran biasanya dikerjakan setelah menunaikan ibadah shalat Tarawih dan Witir. Biasanya tadarus Al Quran dibaca dari awal hingga khatam(satu Al Quran penuh).

PRAKTEK TADARUS AL QURAN
Sebelum kita menunaikan ibadah tadarus Al Quran, semestinya kita melakukan hal sebagai berikut.

  • Sebaiknya menggosok gigi terlebih dahulu sebelum bertadarus;
  • Suci dari hadas dan najis;
  • Gunakan pakaian yang bersih, suci dari najis;
  • Sebaiknya berwudu terlebih dahulu.
Setelah itu, sebelum tadarus dimulai, sebaiknya kita membaca doa terlebih dahulu, misalnya doa sebelum belajar disertai dengan Al Fatihah.

Bacaan ta'awuz dan basmalah.

ﺍﻋﻮﺬ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ الشيطان ﺍﻟﺮﺟﻴﻢ
(Audzubillahiminasy syaithooni rojiim)
ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺤﻤﻦ ﺍﻟﺮﺤﻴﻢ
(Bismillaahirrahmaanirrahiim)

Lalu, kita tinggal membaca Al Quran secara bergiliran. Biasanya ada aturan tersendiri yang mengatur jumlah bacaan perhari dengan tujuan agar dapat mencapai khatam di bulan Ramadan. Dalam membaca Al Quran, kita diminta untuk membacanya dengan tartil(teliti). Seperti yang tersurat dalam surat Al Muzammil ayat 4 yang berbunyi.

أَوۡ زِدۡ عَلَيۡهِ وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ تَرۡتِيل

"Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan"


Kita mesti membacanya dengan benar, sesuai dengan ketentuan membaca Al Quran. Jika telah selesai membaca, maka seperti biasa, kita mesti membaca bacaan tasdiq.

SADAQALLAHUL AZIM

Jika kita mendengar orang-orang bertadarus, kita dapat mengikuti tadarus atau paling tidak dapat mendengarkan dan menyimak ayat-ayat suci yang dibacakan.

وَإِذَا قُرِئَ ٱلۡقُرۡءَانُ فَٱسۡتَمِعُواْ لَهُ ۥ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ

"Dan apabila dibacakan Al Quran dengarkanlah dengan baik dan perhatikan dengan tenang agar kamu mendapatkan rahmat"(QS. Al A'raf:204)

Dalam bertadarus kita dianjurkan untuk tidak bercanda dan bergurau sepanjang tadarus dimulai. Kita juga disunahkan untuk menghadap ke arah kiblat saat bertadarus.



Alangkah indahnya bulan Ramadan jika di seluruh Masjid, Mushalla, ataupun tempat suci lainnya diramaikan dengan bacaan ayat-ayat suci Al Quran. Orang yang senantiasa bertadarus akan memiliki banyak sekali keutamaan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut.

"Rasulullah SAW bersabda: Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu masjid, mereka membaca kitab Allah(Al Quran) dan mereka saling belajar, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, mendapat rahmat Allah, dikelilingi oleh malaikat, dan disebutkan Allah sebagai orang yang berada di sisi-Nya"

Betapa indahnya Ramadan jika kita benar-benar bisa memanfaatkan bulan ini dengan berbagai amalan-amalan baik wajib maupun sunah serta menjauhi segala larangan-Nya.






Jumat, 20 Juli 2012

Marhaban Ya Ramadhan 1433 H.


    Marhaban Ya Ramadhan "Selamat datang hai bulan suci Ramadhan", ucapan dalam menyambut bulan penuh rahmat umat islam yaitu Bulan Ramadhan sudah tiba dan setiap manusia yang beragama islam diwajibkan untuk melaksanakan ibadah Puasa Ramadhan. 
     Ucapan Marhaban Ya Ramadhan mengawali perjalanan sebulan penuh dalam beribadah di bulan suci penuh berkah dan rahmat menuju Allah Swt.
YPIRA mulai melaksanakan program Ramadhan diantaranya yaitu Tausiah oleh  Ustd. Yusuf Arifin kepada para pengurus dan guru - guru beserta orang tua siswa. ”Puasa Ramadhan 1433H di tahun 2012 dalam hitungan hari lagi akan kita laksanakan, maka persiapan secara mental dengan membulatkan tekad dan niat lalu secara fisik juga harus terjaga kesehatan agar bisa melaksanakan dengan baik setiap ibadah di bulan suci Ramadhan", itulah beberapa kalimat yang ditausiahkan kepada hadirin oleh Ustd. Yusuf Arifin pada hari Kamis tanggal 18 Juli 2012.  Rukun Puasa :
 1 Niat di waktu malam antara maghrib sampai sebelum subuh setiap hari dalam puasa wajib (puasa Ramadlan/puasa qodo/puasa nadzar/puasa kifarat). Tempatnya niat adalah di dalam hati yakni menghadirkan hakikat puasa yaitu menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa di siang hari. Tidaklah cukup berniat hanya dengan ucapan saja tanpa dengan hati, karena niat dengan ucapan hanyalah sunat, yang dimaksudkan agar ucapan niat tersebut membantu dalam menghadirkan niat yang sesungguhnya di dalam hati. Jika ada kasus, seseorang niat puasa pada malam pertama bulan Ramadlan dengan niat ditujukan untuk keseluruhan puasa dalam 1 bulan, maka tidaklah sah puasanya selain puasa pada hari pertama saja, namun niat seperti itu tetap disunatkan untuk menjaga ketika lupa tidak niat pada malam tertentu. Jika mengalami lupa niat pada malam tertentu, tetapi pada malam pertama niatnya ditujukan untuk keseluruhan puasa, maka sahlah puasa yang tanpa niat tersebut. Berbeda jika pada malam pertamanya tidak pakai niat untuk keseluruhan, maka puasa yang tanpa niat tersebut tidak sah dan harus diganti pada hari yang lainnya setelah Ramadlan.  Adapun ucapan niat yang disunatkan adalah : NAWAITU SHOUMA GHODIN ‘AN ADAA-IN FARDLI ROMADLOONA HADZIHIS SANATI IIMANAN WAHTISAABAN LILLAHI TA’AALA.
2. Meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa secara sadar tanpa paksaan serta tidak bodoh yang dimaafkan syara’, seperti makan walaupun sedikit, minum walau setetes dan lainnya.

3. Orang yang berpuasanya.

   Banyak hal yang disampaika oleh beliau sehingga hadirin bertambah ilmu untuk malaksanakan PUASA WAJIB  sesuai  perintah Allah SWT.
   Setelah acara tausiah selesai semua yang hadir berkesempatan bermushofahah. mushofahah bisa juga di artikan Saling memaafkan, karena dari jabat tangan atau bersalaman ini, ada kesan saling memaafkan.
   Mushofahah atau bersalaman antara sesama muslim, selain sebagai pelaksanaan sunnah, juga ada fadlilah yang besar, dapat mengikis permusuhan, mempererat rasa kasih sayang dan memperkokoh tali silatur rahim diantara sesama muslim. Bahkan mushofahah dapat menghapus dosa. Banyak hadits yang menerangkan fadlilah mushofahah, diantaranya adalah sebagai berikut,

عن البراء بن عازب رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم “إذاالتقى المسلمان فتصافحا وحمدا الله واستغفراه غفر لهما”      (رواه أبو داو


Diceritakan dari Barro’ bin ‘Azib ra, Ia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “jika dua orang Islam bertemu lalu  bersalaman sambil  memuji dan minta ampunan kepada Allah, maka Allah mengampuni dosa-dosa keduanya” (HR. Abu Dawud)