Ramadan, merupakan bulan kesucian. Pada bulan ini semua masyarakat
muslim bersama-sama menunaikan amalan-amalan bulan Ramadan. Mulai dari
puasa Ramadan, hingga shalat Tarawih dan Witir. Semua dilakukan dengan
penuh keikhlasan dan kebahagiaan.
Berbicara tentang amalan bulan Ramadan, tentu kita akan berbicara pula
tentang tadarus Al Quran. Tadarus Al Quran merupakan salah satu dari
sekian banyak amalan di bulan Ramadan.
Kata
tadarus merupakan salah satu kata dari bahasa Arab yang memiliki arti
mempelajari. Jadi arti dari tadarus Al Quran adalah mempelajari isi
kandungan Al Quran. Arti kata mempelajari di sini ada tiga arti, yakni
membaca dengan benar, menelaah maksud ayat yang dibaca, dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tadarus Al Quran dikerjakan secara bersama-sama. Jadi, jika dikerjakan
secara sendiri-sendiri bukanlah disebut sebagai tadarus, tetapi dianggap
sebagai membaca Al Quran biasa. Tadarus Al Quran biasanya dikerjakan
setelah menunaikan ibadah shalat Tarawih dan Witir. Biasanya tadarus Al
Quran dibaca dari awal hingga khatam(satu Al Quran penuh).
PRAKTEK TADARUS AL QURAN
Sebelum kita menunaikan ibadah tadarus Al Quran, semestinya kita melakukan hal sebagai berikut.- Sebaiknya menggosok gigi terlebih dahulu sebelum bertadarus;
- Suci dari hadas dan najis;
- Gunakan pakaian yang bersih, suci dari najis;
- Sebaiknya berwudu terlebih dahulu.
Setelah
itu, sebelum tadarus dimulai, sebaiknya kita membaca doa terlebih
dahulu, misalnya doa sebelum belajar disertai dengan Al Fatihah.
Bacaan ta'awuz dan basmalah.
ﺍﻋﻮﺬ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻣﻦ الشيطان ﺍﻟﺮﺟﻴﻢ
(Audzubillahiminasy syaithooni rojiim)
ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺤﻤﻦ ﺍﻟﺮﺤﻴﻢ
(Bismillaahirrahmaanirrahiim)
Lalu, kita tinggal membaca Al Quran secara bergiliran. Biasanya ada
aturan tersendiri yang mengatur jumlah bacaan perhari dengan tujuan agar
dapat mencapai khatam di bulan Ramadan. Dalam membaca Al Quran, kita
diminta untuk membacanya dengan tartil(teliti). Seperti yang tersurat
dalam surat Al Muzammil ayat 4 yang berbunyi.
أَوۡ زِدۡ عَلَيۡهِ وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ تَرۡتِيل
"Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Qur’an itu dengan perlahan-lahan"
Kita mesti membacanya dengan benar, sesuai dengan ketentuan membaca Al
Quran. Jika telah selesai membaca, maka seperti biasa, kita mesti
membaca bacaan tasdiq.
SADAQALLAHUL AZIM
Jika kita mendengar orang-orang bertadarus, kita dapat mengikuti tadarus
atau paling tidak dapat mendengarkan dan menyimak ayat-ayat suci yang
dibacakan.
وَإِذَا قُرِئَ ٱلۡقُرۡءَانُ فَٱسۡتَمِعُواْ لَهُ ۥ وَأَنصِتُواْ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ
"Dan apabila dibacakan Al Quran dengarkanlah dengan baik dan perhatikan dengan tenang agar kamu mendapatkan rahmat"(QS. Al A'raf:204)
Dalam bertadarus kita dianjurkan untuk tidak bercanda dan bergurau
sepanjang tadarus dimulai. Kita juga disunahkan untuk menghadap ke arah
kiblat saat bertadarus.
Alangkah indahnya bulan Ramadan jika di seluruh Masjid, Mushalla,
ataupun tempat suci lainnya diramaikan dengan bacaan ayat-ayat suci Al
Quran. Orang yang senantiasa bertadarus akan memiliki banyak sekali
keutamaan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut.
"Rasulullah SAW bersabda: Dan tidaklah suatu kaum berkumpul di suatu masjid, mereka membaca kitab Allah(Al Quran) dan mereka saling belajar, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, mendapat rahmat Allah, dikelilingi oleh malaikat, dan disebutkan Allah sebagai orang yang berada di sisi-Nya"
Betapa indahnya Ramadan jika kita benar-benar bisa memanfaatkan bulan
ini dengan berbagai amalan-amalan baik wajib maupun sunah serta menjauhi
segala larangan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar